Beberapa Karya Ilmiah Saya di Jurnal
Juli 27, 2020 Tinggalkan komentar
Profil di Google Scholar
Media Curahan Hati, Informasi dan Pembelajaran
Juli 27, 2020 Tinggalkan komentar
Profil di Google Scholar
Juli 5, 2013 4 Komentar
Betapa terkejutnya saya ketika nama Sri Ambarwangi disebut dan ditetapkan sebagai juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) itu. Setelah presentasi Final sekitar 15 menit dan menjawab semua pertanyaan Dewan Juri dan para hadirin. Rasa saat itu memang sebenarnya belum tenang sebelum ada pengumuman pemenangnya. Akhirnya nama saya disebut juga sebagai salah satu juaranya, Juara 1. Alhamdulillah.
Membicarakan seni, pendidikan, dan anak-anak memang sangat menarik bagi saya. Saya merasa bangga dengan anak-anakku di sekolah tempat saya mengajar terutama dalam pembelajaran Seni Budaya. Betapa tidak salah satu pembelajaran adalah saat kegiatan apresiasi dan kreasi baik di kelas maupun di luar kelas, cukup menarik perhatian saya. Mereka dengan ekspresif dan antusias memainkan salah satu kesenian, REOG. Saya acungkan jempol pada mereka. Betapa mereka menghargai seni budaya mereka, yang mungkin sebagian masyarakat menganggap sebagai kesenian kuna, ndeso. Bagi saya permainan mereka luar biasa, Kesenian Reog yang mereka mainkan dan juga yang mereka geluti di masyarakat di mana mereka tinggal adalah sebuah kesenian yang menarik untuk ditonton. Banyak nilai-nilai positif yang mengandung kearifan lokal dan perlu dilestarikan. Inilah yang menarik bagi saya untuk mengkajinya. Alhamdulilah, saya bisa memenangkan salah satu lomba karya tulis ilmiah nasional yang diselenggarakan program Pascasarjana PPS tahun 2013 dengan mengkaji salah satu seni reog ini sebagai salah satu media pembelajaran Seni Budaya. Terimakasih anak-anakku, penghargaan ini untuk kalian semua.
Mei 5, 2013 Tinggalkan komentar
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI SEKOLAH MELALUI PENDIDIKAN SENI TRADISI
Oleh Sri Ambarwangi
Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak budaya, karakter, etnik yang tersebar di pelosok negeri. Itulah sebabnya masyarakat Indonesia dianggap sangat plural. Keragaman budaya dengan berbagai karakter ini juga ternyata menjadi ancaman perpecahan yang disebabkan kurangnya kesadaran tentang makna keberagaman ini. Gesekan-gesekan yang berbau sara terus terjadi karena kurangnya kesadaran budaya masyarakatnya. Pelajaran seni tradisi di sekolah menengah bisa menjadi wahana pembelajaran multikultural bagi peserta didik. Pembelajaran multikultural ini penting bagi agar siswa mereka siap dan sadar menjadi anggota masyarakat yang plural.
Indonesia is a country consisting of countless cultures, characters, ethnic groups spread in various regions. That’s why Indonesian community is very pluralistic. The diverse cultures with these considerable characters have threatened disunity caused by people’s consciousness of this diversity. The ethnic segregation and conflict have kept going because of the lack of community’s cultural awareness. Subject on tradition and art in high schools could be a medium for multicultural learning for students. This multicultural learning is important in order that they are ready and aware of being pluralistic community members.
Full teks ada pada situs Jurnal Ilmiah Nasional HARMONIA, silakan di-KLIK DI SINI
Maret 20, 2013 Tinggalkan komentar
Oleh Drs. Suharto, S.Pd, M.Hum
Melalui Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2013, 9 Maret ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional (HMN). Presiden (kala itu) Megawati pernah mencanangkannya. Penetapan itu mempertimbangkan musik sebagai ekspresi budaya yang bersifat universal dan multidimensional, yang mempresentasikan nilai-nilai luhur kemanusiaan serta memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional.
Pertanyaan saya sebagai warga Unnes yang berkecimpung di dunia pendidikan musik adalah what next? Yang lainnya mungkin akan bertanya, what for? Ini karena ada sebagian masyarakat yang masih meragukan peran musik bagi pendidikan, apalagi dalam kepres itu disebut “…memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional.” Bagi saya, itu kata-kata klise atau kalimat biasa ang sering saya dengar yang diucapakan para pejabat namun belum terimplementasi, terutama dalam pendidikan di sekolah. Baca pos ini lebih lanjut